Tatkala saya dalam keadaan yang tidak berapa menentu sejak akhir-akhir ini kerana kesihatan berada pada tahap yang kurang memuaskan, ternyata semua ini ada berlaku dengan ada hikmah yang mengiringinya. Dan sebentar tadi, tatkala saya sedang berbincang sesuatu dengan Supervisor saya di IOTM ini, seorang sister menghadiahkan saya sebuah lagu yang saya kira sangat hampir dengan perjalanan kisah saya di suatu ketika dahulu. Untuk sister tersebut, thanks a lot. I love you till the end of time =)
Sekerat akar mampu kuhulur padamu
Di saat dikau terkapai dan kelemasan
Di arus hidup yang tinggal sejengkal cuma
Katamu kau tak bisa berenang ke sana
Engkaulah teman tanpa sangsi dan curiga
Setelah aku mendengar lirih ratapmu
Harumnya sekuntum melati di embunan pagi
Sewaktu kita melewati sebidang tanah perkebunan
Persahabatan
Tersasar aku di dalam mentafsir
Aksara jujur dan ketelusan yang terpamer di wajahmu
Terlalu naif untuk ku fahami
Metafora puisi dusta dan personafikasi
Sukarnya untuk aku membuktikan
Kebenaran yang berpihak padaku
Kerna peluang langsung tiada padaku
Sedarlah aku erti senyuman
Ada dendam yang tidak pernah padam
Pada lirik matamu ada pedang tajam yang merejam
Ohh….
Terima kasih atas pengalaman itu
Mengajak aku kembali mengenal diri
Terpaksa lagi menyusuri jalan-jalan sepi
Masih bisakah kutemui sekuntum melati mewangi yang tidak berduri
p/s: Lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi lelaki yang menamakan diri mereka Nice.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
[2:214]
~berdoa dan terus mengharapkan redha Illahi...~
No comments:
Post a Comment